Panduan Singkat Manasik Haji

Manasik Haji
Sebelum melakukan ibadah haji para jamaah calon haji biasanya melakukan manasik haji terlebih dahulu, yaitu kegiatan latihan berhaji yang berisi materi tentang ibadah haji dari segala aspeknya. Materi dalam kegiatan ini tidak  hanya berfokus pada rukun haji saja melainkan juga tentang kehidupan di tanah suci dan latihan kegiatan haji misalnya, thawaf, sa’i haji, lontar batu jumrah, dan sebagainya. Berikut ini beberapa panduan kegiatan manasik.

Panduan singkat kegiatan manasik haji
·       Ihram
Ihram adalah kegiatan yang dimulai dengan mengenakan pakaian ihram dan melafadzkan niat berhaji yang bila diterjemahkan: “Ya Allah, kami datang memenuhi panggilan-Mu untuk melaksanakan ibadah Haji.” (HR. Muslim). Setelah itu niat dilanjutkan dengan talbiyah yang terjemahannya adalah: “Ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu: aku penuhi panggilan-Mu Tiada sekutu bagi-Mu, aku pnuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji dan ni’mat adalah kepunyaan-Mu; demikian pula segala kerajaan, tiada sekutu bagi-Mu.” (HR. Bukhari).

·       Mabit di Mina
Kegiatan ini artinya adalah bermalam di Mina hingga subuh dan melakukan shalat dzuhur, ashar, maghrib, isya, dan subuh. Dengan demikian keberangkatan harus dilakukan setelah matahari terbit.

·       Wukuf di Arafah
Wukuf adalah duduk menghadap qiblat sesudah shalat Dzuhur sampai dengan terbenam matahari sambil mengangkat tangan tinggi-tinggi dan berdoa dengan doa yang kita inginkan. Pada saat wukuf bisa juga sambil berdzikir, membaca Al Qur’an, dan lain-lain. Waktu wukuf adalah.

·       Mabit di Muzdalifah
Mabit artinya adalah menginap sehingga jamaah haji meninggalkan Arafah saat matahari terbenam dan menuju Muzdalifah dan menginap di sana. Di tempat ini jamaah haji mengumpulkan batu-batu kecil untuk melontar jumrah keesokan harinya.

·       Melempar jumrah
Para jamaah harus melempar jumrah dengan 7 kerikil sambil mengucapkan takbir pada setiap lemparannya.

·       Tahallul awal
Ini adalah kegiatan memotong rambut, yaitu mencukur dari kanan ke kiri untuk laki-laki, dan untuk wanita hanya menggunting beberapa lembar rambut.

·       Qurban
Para jamaah haji harus melakukan korban (penyembelihan hewan) setelah berganti pakaian ihram, atau boleh menyerahkan penyembelihan kepada yang berwenang.

·       Thawaf Ifadah
Pada tanggal 10 dzulhijjah atau pada hari tasyrik jamaah haji berangkan ke Mekkah untuk melaksanakan thawaf dan sa’i haji.

·       Tahallul Tsani
Setelah selesai melakukan thawaf dan sa’i jamaah haji harus segera kembali ke Mina sebelum Maghrib dan tidak diperbolehkan untuk menginap di Mekkah.

·       Melontar tiga jamarat
Melontar tiga jamarat, yaitu Jumratul Ula, Wustha, dan Aqabah dilakukan pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Waktunya adalah setelah shalat dzuhur tetapi ada perkecualian bagi yang udzur yaitu bisa dilaksanakan sampai tengah malam.

·       Nafar Awwal dan Nafar Tsani
Jamaah haji dianggap telah menyelesaikan hajinya setelah melempar jumrah pada tanggal 12 Dzulhijjah dan diperbolehkan untuk meninggalkan Mina untuk kembali ke Mekkah sebelum matahari tenggelam. Tetapi seandainya setelah matahari tenggelam masih tetap berada di Mina maka jamaah haji harus kembali menginap di Mina dan melanjutkan untuk melontar jamarat keesokan harinya.

·       Thawaf Wada’
Kegiatan terakhir yang menutup ibadah haji adalah thawaf Wada’ dengan tata cara seperti Thawaf Ifadah tetapi tanpa sa’i haji. Tetapi bila jamaah haji wanita mendapatkan haid pada waktu ini maka hajinya tetap sah walaupun tidak melakukan Thawaf Wada’.

Demikianlah panduan singkat manasik haji yang dapat memberikan gambaran sekilas kegiatan yang akan dilakukan saat di tanah suci. Semoga bermanfaat!